Rachmatul Amaliyah Eka Putri
M. Safii, S.Ag, S.Pd.I, M.M
MI Sabilil Muhtadin – Surabaya
Abstrak : dalam menyajikan pembelajaran dikelas guru jarang sekali
memikirkan strategi yang sesuai dengan karakteristik siswa dan strategi yang
bervariasi sehingga pembelajaran cenderung monoton dan siswa akan cepat bosan. Oleh
karena itu, untuk memperbaiki masalah tersebut, perlu adanya perbaikan strategi
pembelajaran yang bervariasi yang perlu diterapkan oleh guru. Masalah yang
ingin dkaji dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan keterampilan
menulis siswa kelas IV MI Sabilil Muhtadin Mata Pelajaran Bahasa Arab setelah
menggunakan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar. Tindakan yang dipilih
oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas yang berkolaborasi dengan
berbagai pihak yakni Kepala Sekolah, Guru kelas, dosen pembimbing, dan lain
lain. dalam penelitian ini terdapat dua siklus penelitian yang dimana satu
siklus terdiri dari empat bagian yakni tahap perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi. Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas
IV MI Sabilil Muhtadin Surabaya tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah siswa
sebanyak 18 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rubrik
penilaian. Dari analisis didapatkan bahwa kemampuan keterampilan menulis siswa
sebelum dilakukan tindakan hanya 38.8 % siswa yang mampu menulis dengan baik.
Dan setelah dilakukan tindakan mencapai 61.1 % pada siklus 1 dan 83.3 % pada
siklus 2, dan prosentase tersebut sudah dapat mencapai ketuntasan belajar.
Kesimpulan dari penelitian ini adlaah bahwa strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby
Al- Mushawwardapat meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas iV MI
Sabilil Muhtadin Surabaya.
Kata kunci : Pembelajaran Bahasa Arab, keterampilan menulis, Strategi
al- ta’bir al-kitaby al-mushawwar.
PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa arab merupakan salah satu mata pelajaran bahasa
asing yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah. Bahasa arab juga merupakan salah
satu bahasa asing yang belakangan ini banyak ditekuni oleh masyarakat untuk
dipelajari dan ditelaah dengan baik, alasan mengapa bahasa arab dipelajari secara
umum dan luas adalah karena bahasa arab merupakan bahasa agama yang mana
al-qur’an diturunkan dengan bahasa arab. Hal itu juga merupakan tujuan
mempelajari atau pembelajaran bahasa arab secara lebih luas, oleh karena itu
bahasa arab sudah diajarkan kepada anak sejak masih di Sekolah Dasar atau
Madrasah Ibtidaiyah dengan tujuan agar anak – anak dapat memahami bahasa arab
sehingga diharapkan mereka dapat menelaah dan memahami makna al-qur’an sebagai
pedoman umat islam serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dari pemahaman dan
tujuan tersebut diharapkan pesertadidik dapat menumbuhkan pemahaman ketaatan
beragama dengan mempelajari bahasa arab untuk memahami dan menelaah kitab suci
al-qur’an sebagai pedoman umat muslim serta mampu menjalani kehidupan sehari-hari
dengan berpegang kepada hukum Islam atau Al-qur’an. Selain itu, peserta didik
juga diharapkan dapat menuntaskan dan menempuh pembelajaran Bahasa Arab yang
akan diujikan dalam Ujian Madrasah dan Ujian Nasional.
Tujuan
pembelajaran bahasa arab tersebut dapat diwujudkan dengan mempelajari bahasa
arab melalui unsur-unsur pembelajaran bahasa. Seperti yang kita ketahui pada
umumnya bahwa pembelajaran bahasa asing termasuk juga bahasa arab memiliki
empat unsur keterampilan yakni menyimak atau mendengarkan (istima’),
berbicara (kalam), membaca (qiro’ah), menulis (kitabah). Dari
keempat keterampilan tersebut menulis dianggap sebagai keterampilan tertinggi
dari keterampilan yang lainnya, sehingga keterampilan menulis tidak terlalu
diajarkan dengan serius padalah menulis merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang penting dalam pembelajaran bahasa arab. Jika keterampilan
berbicara adalah sarana berkomunikasi aktif dengan orang lain maka, menulis
merupakan suatu aktifitas untuk mencurahkan pikiran, ide atau gagasan.
Keterampilan menulis merupakan salah satu bukti bahwa siswa mampu memahami
bahasa arab dengan benar dan baik.
Tetapi faktanya
pembelajaran bahasa arab dilapangan yang terjadi pada siswa kelas IV MI Sabilil
Muhtadin Surabaya bahwa banyak peserta didik yang belum mampu memahami empat
keterampilan tersebut terlebih lagi pada keterampilan menulis. Mereka
beranggapan bahwa menulis adalah hal yang paling sulit kedua setelah berbicara
karena menulis erat kaitannya dengan aktifitas berfikir. Hal itu terjadi karena
guru dalam menyampaikan pembelajaran masih menggunakan strategi yang sama atau
monoton sehingga siswa cepat bosan dalam menerima pembelajaran
Selain itu pada faktanya pembelajaran bahasa arab yang ada di
Madrasah Ibtidaiyah hanya berpaku pada pembelajaran membaca meskipun terdapat
juga pembelajaran menulis hanya sebatas menyalin dan mencontoh atau imla’
padahal, seharusya peserta didik juga mulai memahami bagaimana menulis dengan
mengarang (ta’bir) secara sederhana karena hal itu merupakan hal yang paling
penting yang harus diajarkan pada keterampilan menulis sejak di Madrasah
Ibtidaiyah. Jika pembelajaran bahasa arab hanya berpaku pada hal yang monoton
saja seperti itu maka tidak heran jika meskipun siswa aliyah belum bisa memahami
keterampilan menulis dengan baik meskipun sudah mengenyam pembelajaran bahasa
arab sejak masih di Madrasah Ibtidaiyah.
Melihat fakta
tersebut peneliti berinisiatif untuk mencoba memperbaiki dan mencari solusi
dengan menggunakan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwardengan harapan
dapat mendorong siswa untuk mampu memahami keterampilan menulis dalam
pembelajaran bahasa arab.
Sebenarnya keterampilan menulis bukanlah keterampilan yang mudah
diajarkan kepada siswa karena kemampuan menulis dipengaruhi oleh beberapa
faktor baik internal maupun eksternal siswa. Faktor internal siswa banyak
berhubungan dengan kemampuan siswa dalam memahami kaidah-kaidah nahwu dan
shorof. Sedangkan untuk faktor eksternal siswa dipengaruhi oleh lingkungan
belajar sekitar yakni latihan yang banyak dilakukan.
Faktor internal yang merupakan suatu kemamapuan dasar yang dimiliki
oleh siswa mungkin akan sangat sulit untuk dirubah atau dipengaruhi oleh guru
tetapi guru dapat membantu siswa dalam mengoptimalkan faktor eksternal dengan
banyak memberikan latihan dalam pembelajaran menulis yang pada faktanya banyak
tidak dilakukan oleh guru, karena guru lebih berfokus pada membaca dan
mengerjakan soal selama pembelajaran bahasa arab.
Dari latar
belakang inilah maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul “Peningkatan
Keterampilan Menulis Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas IV MI Sabilil Muhtadin
melalui Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar”.
Untuk mencapai hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah : apakah Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwardapat
meningakatkan keterampilan siswa dalam menulis pada siswa kelas IV MI Sabilil
Muhtadin ? dan Bagaimana langkah-langkah pembelajaran bahasa arab tentang keterampilan
menulis dengan menggunakan Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar?.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan
menulis pada siswa kelas IV MI Sabilil Muhtadin dengan menggunakan Strategi Al-
Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
toritis dan praktis
MANFAAT TEORITIS
Secara teoritik, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat
memberikan konstribusi dalam ilmu pengetahuan bagi lembaga pendidikan dalam
strategi pembelajaran bahasa arab di Madrasah Ibtidaiyah.
MANFAAT PRAKTIS
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
solusi dan dimanfaatkan oleh guru di Madrasah Ibtidaiyah khususnya dalam
pembelajaran bahasa arab untuk memperbaiki proses pembelajaran serta dapat
mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya secara lebih profesional lagi, karena
guru diharapkan mampu menilai, merefleksi, dan memperbaiki proses pembelajaran
dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Dan untuk siswa
diharapkan penelitian ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami
keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa arab.
KERANGKA KONSEPTUAL
Belajar merupakan suatu proses untuk menyerap ilmu pengetahuan baik
secara langsung maupun tidak langsung, belajar memiliki arti yang sangat luas,
sehingga menimbulkan banyak definisi yang beragam mengenai makna belajar.
Beberapa pendapat menurut para ahli mengenai definisi belajar.
Menurut skinner (1985) dan barlow (1985) belajar merupakan suatu
proses adaptasi perilaku ynag bersifat progresif.
Witting (1981) mendefinisikan belajar adalah perubahan yang relatif
menetap yang terjadi dalam segala macam tingkah laku suatu organisme sebagai
hasil pengalaman.
Al-Khuli (1981) mendefinisikan belajar adalah terjadinya perilaku
baru atau penguatan perilaku lama sebagai hasil pengalaman baik terjadi secara
eksplisit atau implisit.
Kesimpulannya belajar adalah proses terjadinya perubahan yang
relatif menetap yang dihasilkan dari suatu pengalaman berupa latihan-latihan
atau interaksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu didefinisikan bahwa belajar
“bahasa” adalah proses “kebahasaan” seseorang yang relatif menetap yang
dihasilkan dari latihan “kebahasaan” dan interaksi “kebahasaan”(Acep Hermawan,
2011:30).
Pembelajaran
adalah suatu proses yang dilakukan guru dengan mengajar siswa sehingga terjadi
kegiatan belajar. Pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar” yang ditambahkan
awalan “pe” dan akhirian “an” sehingga menjadi “pembelajaran” yang berarti
proses, cara mengajar atau mengajarkan sehingga peserta didik mau belajar.
Pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kegiatan belajar materi
tertentu yang kondusif dengan tujuan tertentu.
Pembelajaran bahasa arab adalah proses dari kegiatan belajar bahasa
arab yang dilakukan oleh siswa dengan bantuan dari guru. Dalam pembelajaran
bahasa apapun didunia ini tanpa terkecuali pembelajaran bahasa arab, senantiasa
melalui tahapan – tahapan keterampilan berbahasa yang sudah terkenal dikalangan
ahli bahasa, diantaranya keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis.
Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan
berbahasa. Menurut Rusyana menulis merupakan kemampuan yang menggunakan
pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan
(Yus Rusyana, 1988:191). Sedangkan Tarigan mendefinisikan bahwa menulis adalah
proses yang menggamabarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan oleh
penulis dapat dipahami oleh pembaca (Hendrik Guntur Tarigan, 1989:21). Keterampilan
menulis merupakan kemampuan mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran,
mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai menulis sebuah
kalimat.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan tertinggi dari empat keterampilan
berbahasa. Pembelajaran keterampilan menulis terpusat pada tiga hal (Bisri
Mustofa,2012:104) :
a.
Kemampuan
menulis dengan tulisan yang benar
b.
Memperbaiki
Khath
c.
Kemampuan
mengungkapkan pikiran secara jelas dan detail.
Keterampilan menulis dalam bahasa arab secara garis besar dapat
dibagi ke dalam tiga kategori yang tak terpisahkan yaitu imla’, kaligrafi, dan
ta’bir atau insya’ (mengarang).
Pembelajaran Imla’ (Dikte)
Imla’ atau kegiatan mendikte adalah aktifitas menulis yang melatih
siswa dapat menulis teks arab tanpa harus melihat contoh. Menurut mahmud ma’ruf
(1985: 157) imlak adalah menuliskan huruf-huruf sesuai posisinya dengan benar
dalam kata-kata untuk menjaga terjadinya kesalahan makna.Aktifitas menulis
Imlak dibagi menjadi empat bagian (Taufik Siraj, 2011 : 60) yaitu :
a.
Imlak
Hijaiy
Pembelajaran ini diberikan pada sisiwa kelas bawah, yakni untuk
mengenal huruf-huruf hijaiyah oleh karena itu, dalam pembelajaran ini biasanya
siswa diminta untuk menuliskan huruf-huruf hijaiyah yang tersusun dalam suatu
kosa kata dengan di dikte oleh guru.
b.
Imlak
Manqul
Imlak manqul lebih tinggi tingkatannya dari imlak Hijaiy, dalam
kegiatan ini siswa mulai mempelajari menulis kalimat – kalimat pendek.
c.
Imlak
Mansur
Dalam tahap ini, pembelajaran menulis yang diberikan adalah menulis
beberapa kalimat dalam paragraf.
d.
Imlak
Ikhtibary
Tahap ini adalah tahap tertinggi dalam pembelajaran menulis imlak,
karena pada tahap ini dibutuhkan kemampuan mendengarkan yang optimal, kemampuan
menghafal dan kemampuan menulis yang baik. Biasanaya dalam kegiatan ini guru
membacakan beberapa teks bahasa arab kemudian siswa diminta untuk menulis
kemabali tanpa melihat.
PembelajaranAl-Khat (Menulis Indah)
Al-khat atau disebut juga menulis indah adlaah kategori menulis
yang tidak hanya menekankan rupa atua postur huruf dalam membentuk kata-kata
dan kalimat tetapi juga menyentuh aspek-aspek estetika dengan tujuan agar para
siswa terampil menulis huruf arab dengan benar dan indah. (Acep Hermawan, 2011
: 153).
Pembelajaran Ta’bir (Mengarang)
Dalam pembelajaran Ta’bir terbagi menjadi dua tingkatan :
a.
Ta’bir
Muwajjah (Terbimbing)
Mengarang terbimbing adlaah membuat kalimat atau paragraf sederhana
dengan bimbingan tertentu berupa pengarahan atau bimbingan contohnya menuliskan
kalimat yang tidak lengkap, dan lain lain. pada tahap ini siswa telah memilki
bekal kosakata yang cukup dan telah menganal tatabahasa secara sederhana. Untuk
itu ada beberapa latihan yang dapat digunakan untuk pembelajaran pada thap ini
antara lain (Wahab Rosyidi, 2011 : 79) :
1.
Dimulai
dengan latihan menyempurnakan kalimat. Pada latihan ini bisa saja siswa
menyempurnakan kalimat berbeda dengan siswa lain dan semuanya benar.
2.
Lanjutan
dari latihan sebelumnya, bisa menggunakan latihan menganalissa, yaitu dengan
mengganti bagian kalimat dengan ungkapan – ungkpan yang bisa memberi makana
lain pada kalimat. Ini memberi kesempatan kepasa siswa untuk mengungkapkan
berbagai makna dalam satu kaliamat.
3.
Siswa
diberi kalimat-kalimat pendek dan sederhana kemudian diminta untuk melengkapi
kalimat kurang semurna
4.
Merubah
salah satu kalimat dengan kata lain misalnya menyesuaikan dhomir
5.
Menggunakan
gambar atau lukisan seperti gambar pada topik tertentu.
6.
Bisa
dengan menggunakan pertanyaan yang harus dijawab siswa dengan apa yang telah
didengar atau telah dibaca dengan bentuk jawaban tertulis.
7.
Bisa
pindah dalam bentuk paragraf, siswa diberi satu paragraf dan diminta untuk
merubah fiilnya dari madhi ke mudhara’ atau isimnya dari mufard
ke mustanna atau ke jamak atau dari mudzakkar ke muannast.
8.
Atau
juga bisa berlatih dengan menggunakan kerangka karangan seperti menggunakan
urutan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara urut akan membentuk
paragraf.
b.
Ta’bir
Hurr (Menulis bebas)
Mengarang bebas adalah membuat
kaliamt atau paragraf tanpa pengarahan, contoh atau kalimat permulaan, dan
sebagainya. Siswa diberi kebebasan menuliskan ide gagasan dan pikiran mereka.
Tahap ini merupakan tahapan tertinggi dari pembelajaran menulis pada tahap ini
siswa sudah memahami tatabahasa dengan baik dan mempunyai kosakata yang banyak.
Secara umum tujuan dari pembelajaranketerampilan menulis antara
lain (Taufik Siraj, 2011 : 63) :
a.
Mampu
menulis huruf hijayah dan mengetahui hubungan harakat dan bunyi
b.
Dapat
menuliskan kata kata dalam bahasa arab dengan menggunakan huruf yang terpisah
dan huruf-huruf yang bersambung
c.
Memahami
dengan baik dan benar teori penulisan bahasa arab
d.
Mengetahui
bentuk-bentuk tulisan
e.
Mampu
menulis dari kanan kekriri
f.
Mengetahui
tanda baca dengan baik dan fungsinya
g.
Mampu
menggunakan susunan kalimat yang sesuai tata bahasa arab dengan alurnya
h.
Mampu
mengungkapkan dengan cepat apa yag terlintas dalam benaknya dengan bahasa
tulisan yang baik dan benar.
Selain itu dalam pembelajaran menulis terdapat beberapa prinsip
–prinsip dalam pembelajaran keterampilan menulis yang dikemukakan oleh Wahab
Rosyidi, 2011, yaitu :
a)
Tema
dan ketentuan lainnya harus jelas
b)
Tema
dianjurkan berasal dari kehidupan nyata atu pengalaman langsung siswa
c)
Pengajaran
mengarang harus dikaitkan dengan qawaid dan muthala’ah.
d)
Pekerjaan
sisiwa harus dikoreksi atu diapresiasi jika tidak maka siswa tidak mengetahui
kesalahannya dan tidak akan ada pembenaran.
Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwarmerupakan sebuah
strategi pembelajaran menulis terbimbing dengan menggunakan gambar – gambar
yang terkait topik.Strategi ini dapat merangsang konsep viisual siswa ketika
mendeskripsikan tema yang akan mereka tulis. Tujuan dari strategi Al- Ta’bir
Al- Kitaby Al- Mushawwar sebagai media atau alat untuk merangsang sisiwa
agar lebih mudah dalam menulis. Untuk mensimulasikan strategi ini peneliti
menuliskan langkah–langkah penerapan strategiAl- Ta’bir Al- Kitaby Al-
Mushawwardalam pembelajaran Ta’bir mata pelajaran bahasa arab sebagai
berikut :
1.
Guru
memberikan materi tentang pembelajaran menulis
2.
Guru
membagikan gambar sebagai arahan atau petunjuk dari pembelajaran mengarang
terbimbing (Ta’bir Muwajjah)
3.
Siswa
diminta untuk menuliskan sesuai dengan petunjuk gambar yang digunakan dan
sesuai topik yang sedang dibahas.
Kelebihan strategi Al- Ta’bir
Al- Kitaby Al- Mushawwaradalah :
1.
Memudahkan
siswa dalam menulis karena Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwarjuga
berperan sebagai media bagi siswa
2.
Siswa
akan lebih tertarik dan tidak merasa bosan dan monoton
3.
Memudahkan
guru dalam memberikan arahan kepada siswa untuk pembelajaran menulis terbimbing
Kelemahan strategi Al-
Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwaradalah :
1.
Tidak
sepenuhnya siswa dapat mengikuti pembelajaran karena bagi siswa dengan
kemampuan menulis rendah akan sedkit sulit untuk mengikuti
2.
Dalam
penilaian guru akan sedikit kesulitan karena hasil tulisan siswa akan berbeda –
beda jadi guru harus benar-benar mengetahui standart dalam penilaian yang
digunakan.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat kolaboratif dengan
menggabungkan beberapak pihak yaitu, guru bahasa arab, dan siswa siswa kelas IV
MI Sabilil Muhtadin Surabaya pada khususnya, dan peneliti sendiri.
Penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas IV MI Sabilil Muhtadin
yang berlokasi di Jl. Sidotopo Sekolahan Gg I No. 35 C, kecamatan Semampir,
Surabaya. MI Sabilil Muhtadin ini mempunyai karakteristik lingkungan sosial
dari masyarakat menengah ke bawah dan kebanyakan dari latar belakang ekonomi
peserta didik adlah pedagang dan wiraswasta. Selain itu kemampuan akademik dari
MI Sabilil Muhtadin tergolong sedang karena letak MI Sabilil Muhtadin sendiri
yang berdekatan dengan Masjid membuat sebagian besar siswa dan siswi sudah
mengenyam pendidikan agama yang lumayan baik, dan adanya minat serta semangat
dalam mempelajari Al-Qur’an dan Hadist.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2015-2016 yakni pada kisaran bulan November-Desember 2015. Pada Siklus I
dilaksanakan pada tanggal 27 November 2015 pada kelas IV MI Sabilil Muhtadin
Surabaya, dan untuk Siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2015 dengan
subyek yang sama kelas IV MI Sabilil Muhtadin Surabaya.
Desain Penelitian
Siklus Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Model Kurt Lewis dengan
siklus PTK yang digambarkan dengan bentuk spiral.Penelitian ini dimulai dari
identifikasi masalah dengan cara pengumpulan data dan wawancara terkait masalah
keterampilan menulis kepada guru mata pelajaran Bahasa arab kelas IV di MI
Sabilil Muhtadin sebelum menggunakan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al-
Mushawwar. Dalam hal ini dilakukan melalui observasi dan wawancara. Dari
beberapa sumber tersebut dapat dijadikan sebagai alat pengukur atas peningkatan
dalam keterampilan menulis dengan menggunakan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby
Al- Mushawwar. Penelitian tersebut menyatakan dalam satu siklus terdapat
empat bagian pokok yakni : 1) tahap perencanaan yang terdiri dari membat
Rencana Pelaksana Pembelajaran, mempersiapkan fasilitas yang diperlukan, dan
mempersiapkan instrumen penilaian yang digunakan 2) tindakan atau action yang
meliputi pelaksanaan tindakan yang direncanakan
dalam RPP, 3) observasi, yaitu mengamati proses kegiatan yang dilakuakan
oleh guru dengan berpegang pada RPP, serta mengamati perilaku siswa dalam
mengikuti pembelajaran. 4) refleksi, pengamatan untuk mencari kekurangan atau
penyebab dari masalah.
Berikut adalah gambar dari model penelitian Kurt Lewin :
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adlaah 1) RPP, 2)
format observasi kegiatan belajar mengajar,berupa lembaran pengamatan atu
observasi dan 3) membuat alat evaluasi. 4) membuat LKS untukpra-test.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, dan tes. Teknik yang pertama adalah observasi, observasi digunakan
dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian dan implementasi strategi
Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwardalam proses pembelajaran, kedua
adalah wawancara, yaitu dialog yang dilakukan oleh pewancara untuk memperoleh
informasi dari melalui observasi terwawancara. Wawancara ini digunakan sebagai
pelengkap data yang diperoleh dalam penelitian ini. Ketiga adlaah tes, yaitu
alat atau instrumen penilaian yang digunaka oleh peneliti untuk mengukur
keterampilan menulis siswa dengan menggunakan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby
Al- Mushawwar.
Teknik Analisa Data
Untuk mengetahui ketetapan suatu strategi dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisis data, dalam penelitian ini analisi data
berfungsi sebagai tolak ukur dari keberhasilan strategi yang diteliti dalam
pembelajaran dengan menggunakan observasi, wawancara, dan tes dalam setiap akhir
pembelajaran. Analisis data tersebut dapat dihitung dengan menggunakan
statistik sederhana berikut :
1.
Untuk
kegiatan observasi hitung dengan rumus :
P =
x 100%
Keterangan :
P : Angka Persentasi
F : Frekuansi yang
sedang dicari persentasinya
N : Jumlah Frekuensi
Adapun tingkat keberhasilan guru dan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran daapat dikategorikan sebagai berikut :
≥ 80 % (Sangat
Baik)
60 -79 % (Baik)
20 – 59 % (Cukup)
≤ 20 % (Kurang)
2.
Untuk
wawancara, peneliti menggunakan acuan terhadap jawaban terkait dengan
penggunaan strategi, keterampilan menulis, mata pelajaran bahasa arab, dan
hasil dari pengguanaan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar.
3.
Untuk
penerapan test, peneliti menggunakan acuan
-
Untuk
score 91 – 100 (Sangat Baik)
-
Untuk
score 81 – 90 (Baik)
-
Untuk
score 61 – 80 (Cukup)
-
Untuk
nilai kurang dari 40 (Tidak Lulus)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persoalan yang terdapat di kelas adalah kurangnya keterampilan
menulis sisiwa dalam mata pelajaran bahasa arab. Dari pengamatan peneliti hal
ini terjadi karena kurangnya penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan
oleh guru, kebanyakan dalam pembelajaran guru terus menerapkan strategi yang
sama dan berulang sehingga membuat siswa mudah jenuh dan sulit dalam menerima
pembelajaran, selain itu keterampilan siswa dalam menulis mata pelajaran siswa
juga dipengaruhi keterbiasaan siswa dalam pemberian tugas dan pembelajaran
menulis dari guru.
Siklus I
Tahap perencanaan
Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah 1) membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, 2) mempersiapkan sarana pendukung yang
dibutuhkan dikelas 3) mempersiapkan instrumen untuk menilai proses dan hasil
tindakan, 4) Menyiapkan LKS sebagai tes dalam mengukur hasil tindakan. 5)
Menyiapkan soal pre-test sebelum melakukan tindakan
Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 27 November 2015
dikelas IV MI Sabilil Muhtadin dengan jumlah peserta 18 anak. Dalam kegiatan ini
peneliti bertindak sebagai guru pendamping dalam menerapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disiapkan sedangkan proses pembelajaran yang mengacu
pada RPP dilaksanakan oleh guru Mata pelajaran Bahasa Arab kelas IV yakni bapak
M. Safii, S.Ag, S.Pd.I, M.M. Sebelum memulai melakukan tindakan siswa diberi
LKS sebagai pre-test, dan hasil pre-test menunjukkan keterampilan siswa dalam
menulis masih sangat rendah yakni sekitar 38.8 % dengan rincian dari 18 jumlah
siswa terdapat 2 siswa yang tidak hadir dan tersisa 16 siswa. Dari 16 siswa
hanya 7 siswa yang mampu mengerjakan LKS pretest dengan baik dan benar
sedangkan yang lainnya belum mampu menjawab atau mengidentifikasi gambar
beserta kosakatanya.
Pada proses pembelajaran terdapat beberapa kesulitan dalam
menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) karena sebelumnya dalam
pembelajaran guru tidak menggunakan RPP dan siswa baru kali ini mendapatkan
pembelajaran mengenai keterampilan menulis dengan strategi Al- Ta’bir Al-
Kitaby Al- Mushawwaryakni menulis atau mengarang terbimbing dengan
menggunakan gambar.Pada siklus satu ini perolehan nilai peserta didik dari
aspek kesesuaian kalimat, pemilihan kosakata, dan penulis rata-rata masih
mencapai sekitar 61.1 % dengan rincian dari jumlah siswa 18 siswa dan 2 siswa
yang tidak hadir dan dari 16 siswa sekitar 11 orang anak yang sudah mampu merespon
dan mengerjakan LKS Menulis dengan baik dan benar.
Refleksi
Dari hasil rata-rata yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa masih
kurang dari KKM dan standart yang ditentukan oleh peneliti hal ini karena guru
masih jarang memberikan pembelajaran keterampilan menulis tentang mengarang
terbimbing dari materi profesi atau al-Mihnahdan siswa juga masih kurang
memahami strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar. Dari hasil
pretest dan siklus I peningkatan yang ada sekitar 22,3 %
Siklus II
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kedua, mempersiapkan sarana pendukung
yang dibutuhkan dikelas mempersiapkan instrumen untuk menilai proses dan hasil
tindakan, Menyiapkan LKS sebagai tes dalam mengukur hasil tindakan.
Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian untuk siklus 2 ini dilaksanakan pada hari
jum’at tanggal 4 Desember 2015 di kelas IV MI Sabilil Muhtadin dengan 18 siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran ini peneliti bertindak sebagai guru, dan proses
pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 yang telah
direvisi kembali dari pengalaman siklus 1 sehingga diharapkan meminimalisir
kesalahan yang sama pada siklus 1.
Pada proses pembelajaran di siklus 2 tidak terlalu menemukan
kesulitan pada pemahaman siswa dan pada akhir pembelajaran siswa kembali
diminta mengerjakan LKS dengan materi yang berbeda tetapi dengan strategi yang
sama yaitu strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar. Dari kegiatan
pembelajaran siklus 2 diperoleh nilai rata-rata peserta didik mencapai
6.5dengan persentase pada siklus 2 ini terdapat peningkatan yang lumayan baik
dari presentase 61.1 % dari siklus 1 sebelumnya, maka disiklus 2 terdapat
sekitar 83,3 % dari keseluruhan jumlah siswa yakni 15 anak yang sudah memahami
strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar.
Refleksi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus
pertama siswa kurang memahami pembelajaran menulis dalam proses pembelajaran
sehingga pencapaian hasil keterampilan menulis kurang maksimal, keadaan ini
berbeda ketika proses kegiatan pembelajaran pada siklus 2, siswa sudah memahami
dengan baik pembelajaran menulis sehingga diperoleh hasil akhir yang
menunjukkan peningkatan yang baik.
Diagram 1 : Peningkatan keterampilan menulis siswa
Pada diagram
tersebutmenunjukkanpresentasepeningkatandarisebelummelakukantindakanhinggahasildarikegiatansiklus
1 dansiklus 2.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sebanyak dua
siklus dan berdasarkan seluruh pembehasan serta analisa yang telah dilakukan
dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan strategi Al- Ta’bir Al-
Kitaby Al- Mushawwar.memiliki dampak positif terhadap peningkatan
keterampilan menulis siswa dengan rata-rata dari sebelum melakukan tindakan
mencapai 38,8% pada siklus pertama meningkat sebesar 61.1 % dan siklus kedua
mencapai 83.3 %.
Saran
Dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru tidak terfokus
dengan hanya menggunakan satu macam strategi yang monoton, tetapi harus kreatif
dengan menyajikan strategi pembelajaran yang kreatif, dan variatif sehingga
pembelajaran menjadi menarik dan tidak monoton selain itu strategi pembelajaran
juga berdampak pada hasil belajar siswa.
Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar merupakan salah
satu solusi dalam meningkatkan keterampilan menulis mata pelajaran bahasa arab.
Hal yang perlu diingat oleh guru dalam menerapkan strategi ini adalah persiapan
yang matang, baik mulai perencanaan RPP, maupun LKS yang digunakan dalam
pembelajaran. Jika strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar ini
diterapkan dengan kondisi yang berbeda, maka perlu adanya penelitian lebih
lanjut, karena penelitian ini dianggap sudah tuntas dengan menggunakan dua
siklus, sehingga didalamnya tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan
hendaknya apabila ada penlitian serupa diharapkan perbaikan dan penyempurnaan
yang lebih baik lagi sehingga dapat memperoleh hasil yang berbeda dan jauh
lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung
: PT Rosdakarya, 2011).
Mustofa Bisri, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa arab,
(Malang : UIN Maliki Press, 2012).
Rosyidi Wahab, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab,
(Malang : UIN Maliki Press, 2011).
Siraj
Taufik, Pembelajaran Bahasa Arab MI, (Surabaya : Penerbit PMN, 2011).