Rabu, 27 Januari 2016

TEORI ATOM DEMOCRITUS (460-470 SM)



TEORI ATOM
DEMOCRITUS (460-470 SM)
Pasti kalian pernah mendengar banyak tentang “atom”, kali ini kita akan membahas tentang “atom” dan bagaimana asal mula pemikiran tentang atom itu sendiri. atom adalah hasil pemikiran salah satu tokoh filosof yang berasal dari Abdera di pantai Utara Aegea yang bernama Democritus. Pada mulanya Democritus tidak percaya bahwa perubahan – perubahan yang terjadi pada setiap fenomena alam didasarkan dari ketiadaan. Dia meyakini bahwa alam itu terbentuk dari satuan – satuan kecil yang menyusunnya ibaratkan balok lego yang sering kita buat mainan. Satuan – satuan ini yang sering kita sebut dengan “atom” yang berarti “tidak dapat dipotong”.
Democritus percaya bahwa tidak ada sesuatu yang muncul dari ketiadaan, melainkan atom inilah yang menyusun segala sesuatu yang ada pada alam semesta ini, dia juga percaya bahwa atom jumlahnya tidak terhingga tetapi sayangnya belum ada penjelasan bagaimana atom ini dapat tersusun menjadi “segala sesuatu” yang bisa kita lihat seperti pohon, dan sebagainya. Selain itu democritus juga percaya bahwa atom tidak dapat terbagi lagi dalam satuan yang lebih kecil lagi, dia meyakini jika satuan yang membentuk segala sesuatu dapat terbagi lagi dalam ukuran yang lebih dan lebih kecil lagi maka satuan tersebut akan hilang dan melebur bersamaan lantas bagaimana satuan tersebut dapat menyusun ?? oleh karena itu Democritus berpendapat bahwa sifat atom ini yakni kekal, tidak dapat terbagi lagi, dan tidak terhingga.
Ada satu hal lagi yang berhubungan dengan sifat atom menurut Democritus yakni atom memiliki berbagai bentuk yang tak terhingga, atom memiliki “kait” dan “matakait” yang saling menyatukan dan menyusun segala sesuatu. Democritus juga meyakini bahwa atom yang sudah tersusun sebagai suatu benda akan bersifat kekal dan abadi meskipun benda tersebut mati atau terlebur maka atom yang menyusun benda yang mati tersebut akan terurai dan membentuk benda yang lain. misalnya sebuah pohon yang mati maka atom pembentuk pohon tersebut akan terurai dan membentuk pohon yang lainnya.
Tetapi sesuai dengan perkembangan zaman, pada zaman modern sekarang ahli fisika telah sepakat bahwa atom yang dimaksudkan oleh Democritus masih bisa terbagai dalam satuan yang lebih kecil lagi yang disebut partikel elemntari, partikel ini pun masih dibagi menjadi tiga bagian lagi yakni proton, neutron, dan elektron.
Lantas bagaimana penjelasan democritus mengenai sebuah jiwa pada manusia..??? apa jiwa juga terbentuk dari sebuah atom atau partikel – partikel ??

Rabu, 16 Desember 2015

jurnal PTK



JURNAL PENELITIAN TINDAKAN PENELITIAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS IV MI SABILIL MUHTADIN MELALUI STRATEGI AL – TA’BIR AL- KITABY AL – MUSHAWWAR”
Jurnal ini ditujukan demi memenuhi Tugas Mata Kuliah
“PENELITIAN TINDAKAN KELAS”
DosenPengampu :
Dr. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag
Disusun Oleh:
Rachmatul Amaliyah Eka Putri
5 B
D07213028
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
2015

“ Peningkatan Keterampilan MenulisMata Pelajaran Bahasa Arab Kelas IV MI Sabilil Muhtadinmelalui Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar”
Rachmatul Amaliyah Eka Putri
M. Safii, S.Ag, S.Pd.I, M.M
MI Sabilil Muhtadin – Surabaya
Abstrak : dalam menyajikan pembelajaran dikelas guru jarang sekali memikirkan strategi yang sesuai dengan karakteristik siswa dan strategi yang bervariasi sehingga pembelajaran cenderung monoton dan siswa akan cepat bosan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki masalah tersebut, perlu adanya perbaikan strategi pembelajaran yang bervariasi yang perlu diterapkan oleh guru. Masalah yang ingin dkaji dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas IV MI Sabilil Muhtadin Mata Pelajaran Bahasa Arab setelah menggunakan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar. Tindakan yang dipilih oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas yang berkolaborasi dengan berbagai pihak yakni Kepala Sekolah, Guru kelas, dosen pembimbing, dan lain lain. dalam penelitian ini terdapat dua siklus penelitian yang dimana satu siklus terdiri dari empat bagian yakni tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas IV MI Sabilil Muhtadin Surabaya tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah siswa sebanyak 18 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rubrik penilaian. Dari analisis didapatkan bahwa kemampuan keterampilan menulis siswa sebelum dilakukan tindakan hanya 38.8 % siswa yang mampu menulis dengan baik. Dan setelah dilakukan tindakan mencapai 61.1 % pada siklus 1 dan 83.3 % pada siklus 2, dan prosentase tersebut sudah dapat mencapai ketuntasan belajar. Kesimpulan dari penelitian ini adlaah bahwa strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwardapat meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas iV MI Sabilil Muhtadin Surabaya.
Kata kunci : Pembelajaran Bahasa Arab, keterampilan menulis, Strategi al- ta’bir al-kitaby al-mushawwar.
PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa arab merupakan salah satu mata pelajaran bahasa asing yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah. Bahasa arab juga merupakan salah satu bahasa asing yang belakangan ini banyak ditekuni oleh masyarakat untuk dipelajari dan ditelaah dengan baik, alasan mengapa bahasa arab dipelajari secara umum dan luas adalah karena bahasa arab merupakan bahasa agama yang mana al-qur’an diturunkan dengan bahasa arab. Hal itu juga merupakan tujuan mempelajari atau pembelajaran bahasa arab secara lebih luas, oleh karena itu bahasa arab sudah diajarkan kepada anak sejak masih di Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah dengan tujuan agar anak – anak dapat memahami bahasa arab sehingga diharapkan mereka dapat menelaah dan memahami makna al-qur’an sebagai pedoman umat islam serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
            Dari pemahaman dan tujuan tersebut diharapkan pesertadidik dapat menumbuhkan pemahaman ketaatan beragama dengan mempelajari bahasa arab untuk memahami dan menelaah kitab suci al-qur’an sebagai pedoman umat muslim serta mampu menjalani kehidupan sehari-hari dengan berpegang kepada hukum Islam atau Al-qur’an. Selain itu, peserta didik juga diharapkan dapat menuntaskan dan menempuh pembelajaran Bahasa Arab yang akan diujikan dalam Ujian Madrasah dan Ujian Nasional.
            Tujuan pembelajaran bahasa arab tersebut dapat diwujudkan dengan mempelajari bahasa arab melalui unsur-unsur pembelajaran bahasa. Seperti yang kita ketahui pada umumnya bahwa pembelajaran bahasa asing termasuk juga bahasa arab memiliki empat unsur keterampilan yakni menyimak atau mendengarkan (istima’), berbicara (kalam), membaca (qiro’ah), menulis (kitabah). Dari keempat keterampilan tersebut menulis dianggap sebagai keterampilan tertinggi dari keterampilan yang lainnya, sehingga keterampilan menulis tidak terlalu diajarkan dengan serius padalah menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting dalam pembelajaran bahasa arab. Jika keterampilan berbicara adalah sarana berkomunikasi aktif dengan orang lain maka, menulis merupakan suatu aktifitas untuk mencurahkan pikiran, ide atau gagasan. Keterampilan menulis merupakan salah satu bukti bahwa siswa mampu memahami bahasa arab dengan benar dan baik.
            Tetapi faktanya pembelajaran bahasa arab dilapangan yang terjadi pada siswa kelas IV MI Sabilil Muhtadin Surabaya bahwa banyak peserta didik yang belum mampu memahami empat keterampilan tersebut terlebih lagi pada keterampilan menulis. Mereka beranggapan bahwa menulis adalah hal yang paling sulit kedua setelah berbicara karena menulis erat kaitannya dengan aktifitas berfikir. Hal itu terjadi karena guru dalam menyampaikan pembelajaran masih menggunakan strategi yang sama atau monoton sehingga siswa cepat bosan dalam menerima pembelajaran
Selain itu pada faktanya pembelajaran bahasa arab yang ada di Madrasah Ibtidaiyah hanya berpaku pada pembelajaran membaca meskipun terdapat juga pembelajaran menulis hanya sebatas menyalin dan mencontoh atau imla’ padahal, seharusya peserta didik juga mulai memahami bagaimana menulis dengan mengarang (ta’bir) secara sederhana karena hal itu merupakan hal yang paling penting yang harus diajarkan pada keterampilan menulis sejak di Madrasah Ibtidaiyah. Jika pembelajaran bahasa arab hanya berpaku pada hal yang monoton saja seperti itu maka tidak heran jika meskipun siswa aliyah belum bisa memahami keterampilan menulis dengan baik meskipun sudah mengenyam pembelajaran bahasa arab sejak masih di Madrasah Ibtidaiyah.
            Melihat fakta tersebut peneliti berinisiatif untuk mencoba memperbaiki dan mencari solusi dengan menggunakan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwardengan harapan dapat mendorong siswa untuk mampu memahami keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa arab.
Sebenarnya keterampilan menulis bukanlah keterampilan yang mudah diajarkan kepada siswa karena kemampuan menulis dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal siswa. Faktor internal siswa banyak berhubungan dengan kemampuan siswa dalam memahami kaidah-kaidah nahwu dan shorof. Sedangkan untuk faktor eksternal siswa dipengaruhi oleh lingkungan belajar sekitar yakni latihan yang banyak dilakukan.
Faktor internal yang merupakan suatu kemamapuan dasar yang dimiliki oleh siswa mungkin akan sangat sulit untuk dirubah atau dipengaruhi oleh guru tetapi guru dapat membantu siswa dalam mengoptimalkan faktor eksternal dengan banyak memberikan latihan dalam pembelajaran menulis yang pada faktanya banyak tidak dilakukan oleh guru, karena guru lebih berfokus pada membaca dan mengerjakan soal selama pembelajaran bahasa arab.
            Dari latar belakang inilah maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas IV MI Sabilil Muhtadin melalui Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar”.
Untuk mencapai hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwardapat meningakatkan keterampilan siswa dalam menulis pada siswa kelas IV MI Sabilil Muhtadin ? dan Bagaimana langkah-langkah pembelajaran bahasa arab tentang keterampilan menulis dengan menggunakan Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar?.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis pada siswa kelas IV MI Sabilil Muhtadin dengan menggunakan Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara toritis dan praktis
MANFAAT TEORITIS
Secara teoritik, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi dalam ilmu pengetahuan bagi lembaga pendidikan dalam strategi pembelajaran bahasa arab di Madrasah Ibtidaiyah.
MANFAAT PRAKTIS
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi dan dimanfaatkan oleh guru di Madrasah Ibtidaiyah khususnya dalam pembelajaran bahasa arab untuk memperbaiki proses pembelajaran serta dapat mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya secara lebih profesional lagi, karena guru diharapkan mampu menilai, merefleksi, dan memperbaiki proses pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Dan untuk siswa diharapkan penelitian ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa arab.
KERANGKA KONSEPTUAL
Belajar merupakan suatu proses untuk menyerap ilmu pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung, belajar memiliki arti yang sangat luas, sehingga menimbulkan banyak definisi yang beragam mengenai makna belajar. Beberapa pendapat menurut para ahli mengenai definisi belajar.
Menurut skinner (1985) dan barlow (1985) belajar merupakan suatu proses adaptasi perilaku ynag bersifat progresif.
Witting (1981) mendefinisikan belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
Al-Khuli (1981) mendefinisikan belajar adalah terjadinya perilaku baru atau penguatan perilaku lama sebagai hasil pengalaman baik terjadi secara eksplisit atau implisit.
Kesimpulannya belajar adalah proses terjadinya perubahan yang relatif menetap yang dihasilkan dari suatu pengalaman berupa latihan-latihan atau interaksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu didefinisikan bahwa belajar “bahasa” adalah proses “kebahasaan” seseorang yang relatif menetap yang dihasilkan dari latihan “kebahasaan” dan interaksi “kebahasaan”(Acep Hermawan, 2011:30).
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan guru dengan mengajar siswa sehingga terjadi kegiatan belajar. Pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar” yang ditambahkan awalan “pe” dan akhirian “an” sehingga menjadi “pembelajaran” yang berarti proses, cara mengajar atau mengajarkan sehingga peserta didik mau belajar. Pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai upaya yang dilakukan oleh guru  dalam menciptakan kegiatan belajar materi tertentu yang kondusif dengan tujuan tertentu.
Pembelajaran bahasa arab adalah proses dari kegiatan belajar bahasa arab yang dilakukan oleh siswa dengan bantuan dari guru. Dalam pembelajaran bahasa apapun didunia ini tanpa terkecuali pembelajaran bahasa arab, senantiasa melalui tahapan – tahapan keterampilan berbahasa yang sudah terkenal dikalangan ahli bahasa, diantaranya keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menurut Rusyana menulis merupakan kemampuan yang menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan (Yus Rusyana, 1988:191). Sedangkan Tarigan mendefinisikan bahwa menulis adalah proses yang menggamabarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan oleh penulis dapat dipahami oleh pembaca (Hendrik Guntur Tarigan, 1989:21). Keterampilan menulis merupakan kemampuan mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai menulis sebuah kalimat.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan tertinggi dari empat keterampilan berbahasa. Pembelajaran keterampilan menulis terpusat pada tiga hal (Bisri Mustofa,2012:104) :
a.       Kemampuan menulis dengan tulisan yang benar
b.      Memperbaiki Khath
c.       Kemampuan mengungkapkan pikiran secara jelas dan detail.
Keterampilan menulis dalam bahasa arab secara garis besar dapat dibagi ke dalam tiga kategori yang tak terpisahkan yaitu imla’, kaligrafi, dan ta’bir atau insya’ (mengarang).
Pembelajaran Imla’ (Dikte)
Imla’ atau kegiatan mendikte adalah aktifitas menulis yang melatih siswa dapat menulis teks arab tanpa harus melihat contoh. Menurut mahmud ma’ruf (1985: 157) imlak adalah menuliskan huruf-huruf sesuai posisinya dengan benar dalam kata-kata untuk menjaga terjadinya kesalahan makna.Aktifitas menulis Imlak dibagi menjadi empat bagian (Taufik Siraj, 2011 : 60) yaitu :
a.       Imlak Hijaiy
Pembelajaran ini diberikan pada sisiwa kelas bawah, yakni untuk mengenal huruf-huruf hijaiyah oleh karena itu, dalam pembelajaran ini biasanya siswa diminta untuk menuliskan huruf-huruf hijaiyah yang tersusun dalam suatu kosa kata dengan di dikte oleh guru.
b.      Imlak Manqul
Imlak manqul lebih tinggi tingkatannya dari imlak Hijaiy, dalam kegiatan ini siswa mulai mempelajari menulis kalimat – kalimat pendek.
c.       Imlak Mansur
Dalam tahap ini, pembelajaran menulis yang diberikan adalah menulis beberapa kalimat dalam paragraf.
d.      Imlak Ikhtibary
Tahap ini adalah tahap tertinggi dalam pembelajaran menulis imlak, karena pada tahap ini dibutuhkan kemampuan mendengarkan yang optimal, kemampuan menghafal dan kemampuan menulis yang baik. Biasanaya dalam kegiatan ini guru membacakan beberapa teks bahasa arab kemudian siswa diminta untuk menulis kemabali tanpa melihat.
PembelajaranAl-Khat (Menulis Indah)
Al-khat atau disebut juga menulis indah adlaah kategori menulis yang tidak hanya menekankan rupa atua postur huruf dalam membentuk kata-kata dan kalimat tetapi juga menyentuh aspek-aspek estetika dengan tujuan agar para siswa terampil menulis huruf arab dengan benar dan indah. (Acep Hermawan, 2011 : 153).
Pembelajaran Ta’bir (Mengarang)
Dalam pembelajaran Ta’bir terbagi menjadi dua tingkatan :
a.       Ta’bir Muwajjah (Terbimbing)
Mengarang terbimbing adlaah membuat kalimat atau paragraf sederhana dengan bimbingan tertentu berupa pengarahan atau bimbingan contohnya menuliskan kalimat yang tidak lengkap, dan lain lain. pada tahap ini siswa telah memilki bekal kosakata yang cukup dan telah menganal tatabahasa secara sederhana. Untuk itu ada beberapa latihan yang dapat digunakan untuk pembelajaran pada thap ini antara lain (Wahab Rosyidi, 2011 : 79) :
1.      Dimulai dengan latihan menyempurnakan kalimat. Pada latihan ini bisa saja siswa menyempurnakan kalimat berbeda dengan siswa lain dan semuanya benar.
2.      Lanjutan dari latihan sebelumnya, bisa menggunakan latihan menganalissa, yaitu dengan mengganti bagian kalimat dengan ungkapan – ungkpan yang bisa memberi makana lain pada kalimat. Ini memberi kesempatan kepasa siswa untuk mengungkapkan berbagai makna dalam satu kaliamat.
3.      Siswa diberi kalimat-kalimat pendek dan sederhana kemudian diminta untuk melengkapi kalimat kurang semurna
4.      Merubah salah satu kalimat dengan kata lain misalnya menyesuaikan dhomir
5.      Menggunakan gambar atau lukisan seperti gambar pada topik tertentu.
6.      Bisa dengan menggunakan pertanyaan yang harus dijawab siswa dengan apa yang telah didengar atau telah dibaca dengan bentuk jawaban tertulis.
7.      Bisa pindah dalam bentuk paragraf, siswa diberi satu paragraf dan diminta untuk merubah fiilnya dari madhi ke mudhara’ atau isimnya dari mufard ke mustanna atau ke jamak atau dari mudzakkar ke muannast.
8.      Atau juga bisa berlatih dengan menggunakan kerangka karangan seperti menggunakan urutan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara urut akan membentuk paragraf.
b.      Ta’bir Hurr (Menulis bebas)
Mengarang bebas adalah membuat kaliamt atau paragraf tanpa pengarahan, contoh atau kalimat permulaan, dan sebagainya. Siswa diberi kebebasan menuliskan ide gagasan dan pikiran mereka. Tahap ini merupakan tahapan tertinggi dari pembelajaran menulis pada tahap ini siswa sudah memahami tatabahasa dengan baik dan mempunyai kosakata yang banyak.
Secara umum tujuan dari pembelajaranketerampilan menulis antara lain (Taufik Siraj, 2011 : 63) :
a.       Mampu menulis huruf hijayah dan mengetahui hubungan harakat dan bunyi
b.      Dapat menuliskan kata kata dalam bahasa arab dengan menggunakan huruf yang terpisah dan huruf-huruf yang bersambung
c.       Memahami dengan baik dan benar teori penulisan bahasa arab
d.      Mengetahui bentuk-bentuk tulisan
e.       Mampu menulis dari kanan kekriri
f.       Mengetahui tanda baca dengan baik dan fungsinya
g.      Mampu menggunakan susunan kalimat yang sesuai tata bahasa arab dengan alurnya
h.      Mampu mengungkapkan dengan cepat apa yag terlintas dalam benaknya dengan bahasa tulisan yang baik dan benar.
Selain itu dalam pembelajaran menulis terdapat beberapa prinsip –prinsip dalam pembelajaran keterampilan menulis yang dikemukakan oleh Wahab Rosyidi, 2011, yaitu :
a)      Tema dan ketentuan lainnya harus jelas
b)      Tema dianjurkan berasal dari kehidupan nyata atu pengalaman langsung siswa
c)      Pengajaran mengarang harus dikaitkan dengan qawaid dan muthala’ah.
d)     Pekerjaan sisiwa harus dikoreksi atu diapresiasi jika tidak maka siswa tidak mengetahui kesalahannya dan tidak akan ada pembenaran.
Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwarmerupakan sebuah strategi pembelajaran menulis terbimbing dengan menggunakan gambar – gambar yang terkait topik.Strategi ini dapat merangsang konsep viisual siswa ketika mendeskripsikan tema yang akan mereka tulis. Tujuan dari strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar sebagai media atau alat untuk merangsang sisiwa agar lebih mudah dalam menulis. Untuk mensimulasikan strategi ini peneliti menuliskan langkah–langkah penerapan strategiAl- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwardalam pembelajaran Ta’bir mata pelajaran bahasa arab sebagai berikut :
1.      Guru memberikan materi tentang pembelajaran menulis
2.      Guru membagikan gambar sebagai arahan atau petunjuk dari pembelajaran mengarang terbimbing (Ta’bir Muwajjah)
3.      Siswa diminta untuk menuliskan sesuai dengan petunjuk gambar yang digunakan dan sesuai topik yang sedang dibahas.
Kelebihan strategi  Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwaradalah :
1.      Memudahkan siswa dalam menulis karena Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwarjuga berperan sebagai media bagi siswa
2.      Siswa akan lebih tertarik dan tidak merasa bosan dan monoton
3.      Memudahkan guru dalam memberikan arahan kepada siswa untuk pembelajaran menulis terbimbing
Kelemahan strategi  Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwaradalah :
1.      Tidak sepenuhnya siswa dapat mengikuti pembelajaran karena bagi siswa dengan kemampuan menulis rendah akan sedkit sulit untuk mengikuti
2.      Dalam penilaian guru akan sedikit kesulitan karena hasil tulisan siswa akan berbeda – beda jadi guru harus benar-benar mengetahui standart dalam penilaian yang digunakan.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
            Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat kolaboratif dengan menggabungkan beberapak pihak yaitu, guru bahasa arab, dan siswa siswa kelas IV MI Sabilil Muhtadin Surabaya pada khususnya, dan peneliti sendiri.
Penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas IV MI Sabilil Muhtadin yang berlokasi di Jl. Sidotopo Sekolahan Gg I No. 35 C, kecamatan Semampir, Surabaya. MI Sabilil Muhtadin ini mempunyai karakteristik lingkungan sosial dari masyarakat menengah ke bawah dan kebanyakan dari latar belakang ekonomi peserta didik adlah pedagang dan wiraswasta. Selain itu kemampuan akademik dari MI Sabilil Muhtadin tergolong sedang karena letak MI Sabilil Muhtadin sendiri yang berdekatan dengan Masjid membuat sebagian besar siswa dan siswi sudah mengenyam pendidikan agama yang lumayan baik, dan adanya minat serta semangat dalam mempelajari Al-Qur’an dan Hadist.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015-2016 yakni pada kisaran bulan November-Desember 2015. Pada Siklus I dilaksanakan pada tanggal 27 November 2015 pada kelas IV MI Sabilil Muhtadin Surabaya, dan untuk Siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2015 dengan subyek yang sama kelas IV MI Sabilil Muhtadin Surabaya.
Desain Penelitian
Siklus Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Model Kurt Lewis dengan siklus PTK yang digambarkan dengan bentuk spiral.Penelitian ini dimulai dari identifikasi masalah dengan cara pengumpulan data dan wawancara terkait masalah keterampilan menulis kepada guru mata pelajaran Bahasa arab kelas IV di MI Sabilil Muhtadin sebelum menggunakan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar. Dalam hal ini dilakukan melalui observasi dan wawancara. Dari beberapa sumber tersebut dapat dijadikan sebagai alat pengukur atas peningkatan dalam keterampilan menulis dengan menggunakan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar. Penelitian tersebut menyatakan dalam satu siklus terdapat empat bagian pokok yakni : 1) tahap perencanaan yang terdiri dari membat Rencana Pelaksana Pembelajaran, mempersiapkan fasilitas yang diperlukan, dan mempersiapkan instrumen penilaian yang digunakan 2) tindakan atau action yang meliputi pelaksanaan tindakan yang direncanakan  dalam RPP, 3) observasi, yaitu mengamati proses kegiatan yang dilakuakan oleh guru dengan berpegang pada RPP, serta mengamati perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran. 4) refleksi, pengamatan untuk mencari kekurangan atau penyebab dari masalah.
Berikut adalah gambar dari model penelitian Kurt Lewin :
IDENTIFIKASI MASALAH
PERENCANAAN
PLANNING
REFLEKSI
REFLECTION
PERENCANAAN ULANG
SIKLUS I
SIKLUS II
OBSERVASI
TINDAKAN
ACTION
 










Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adlaah 1) RPP, 2) format observasi kegiatan belajar mengajar,berupa lembaran pengamatan atu observasi dan 3) membuat alat evaluasi. 4) membuat LKS untukpra-test.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan tes. Teknik yang pertama adalah observasi, observasi digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian dan implementasi strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwardalam proses pembelajaran, kedua adalah wawancara, yaitu dialog yang dilakukan oleh pewancara untuk memperoleh informasi dari melalui observasi terwawancara. Wawancara ini digunakan sebagai pelengkap data yang diperoleh dalam penelitian ini. Ketiga adlaah tes, yaitu alat atau instrumen penilaian yang digunaka oleh peneliti untuk mengukur keterampilan menulis siswa dengan menggunakan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar.
Teknik Analisa Data
Untuk mengetahui ketetapan suatu strategi dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data, dalam penelitian ini analisi data berfungsi sebagai tolak ukur dari keberhasilan strategi yang diteliti dalam pembelajaran dengan menggunakan observasi, wawancara, dan tes dalam setiap akhir pembelajaran. Analisis data tersebut dapat dihitung dengan menggunakan statistik sederhana berikut :
1.      Untuk kegiatan observasi hitung dengan rumus :
P =   x 100%
Keterangan :
P          : Angka Persentasi
F          : Frekuansi yang sedang dicari persentasinya
N         : Jumlah Frekuensi
Adapun tingkat keberhasilan guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran daapat dikategorikan sebagai berikut :
≥ 80 %             (Sangat Baik)
60 -79 %          (Baik)
20 – 59 %        (Cukup)
≤ 20 %             (Kurang)
2.      Untuk wawancara, peneliti menggunakan acuan terhadap jawaban terkait dengan penggunaan strategi, keterampilan menulis, mata pelajaran bahasa arab, dan hasil dari pengguanaan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar.
3.      Untuk penerapan test, peneliti menggunakan acuan
-        Untuk score 91 – 100              (Sangat Baik)
-        Untuk score 81 – 90                (Baik)
-        Untuk score 61 – 80                (Cukup)
-        Untuk nilai kurang dari 40      (Tidak Lulus)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persoalan yang terdapat di kelas adalah kurangnya keterampilan menulis sisiwa dalam mata pelajaran bahasa arab. Dari pengamatan peneliti hal ini terjadi karena kurangnya penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru, kebanyakan dalam pembelajaran guru terus menerapkan strategi yang sama dan berulang sehingga membuat siswa mudah jenuh dan sulit dalam menerima pembelajaran, selain itu keterampilan siswa dalam menulis mata pelajaran siswa juga dipengaruhi keterbiasaan siswa dalam pemberian tugas dan pembelajaran menulis dari guru.
Siklus I
Tahap perencanaan
Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah 1) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, 2) mempersiapkan sarana pendukung yang dibutuhkan dikelas 3) mempersiapkan instrumen untuk menilai proses dan hasil tindakan, 4) Menyiapkan LKS sebagai tes dalam mengukur hasil tindakan. 5) Menyiapkan soal pre-test sebelum melakukan tindakan
Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 27 November 2015 dikelas IV MI Sabilil Muhtadin dengan jumlah peserta 18 anak. Dalam kegiatan ini peneliti bertindak sebagai guru pendamping dalam menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disiapkan sedangkan proses pembelajaran yang mengacu pada RPP dilaksanakan oleh guru Mata pelajaran Bahasa Arab kelas IV yakni bapak M. Safii, S.Ag, S.Pd.I, M.M. Sebelum memulai melakukan tindakan siswa diberi LKS sebagai pre-test, dan hasil pre-test menunjukkan keterampilan siswa dalam menulis masih sangat rendah yakni sekitar 38.8 % dengan rincian dari 18 jumlah siswa terdapat 2 siswa yang tidak hadir dan tersisa 16 siswa. Dari 16 siswa hanya 7 siswa yang mampu mengerjakan LKS pretest dengan baik dan benar sedangkan yang lainnya belum mampu menjawab atau mengidentifikasi gambar beserta kosakatanya.
Pada proses pembelajaran terdapat beberapa kesulitan dalam menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) karena sebelumnya dalam pembelajaran guru tidak menggunakan RPP dan siswa baru kali ini mendapatkan pembelajaran mengenai keterampilan menulis dengan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwaryakni menulis atau mengarang terbimbing dengan menggunakan gambar.Pada siklus satu ini perolehan nilai peserta didik dari aspek kesesuaian kalimat, pemilihan kosakata, dan penulis rata-rata masih mencapai sekitar 61.1 % dengan rincian dari jumlah siswa 18 siswa dan 2 siswa yang tidak hadir dan dari 16 siswa sekitar 11 orang anak yang sudah mampu merespon dan mengerjakan LKS Menulis dengan baik dan benar.
Refleksi
Dari hasil rata-rata yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa masih kurang dari KKM dan standart yang ditentukan oleh peneliti hal ini karena guru masih jarang memberikan pembelajaran keterampilan menulis tentang mengarang terbimbing dari materi profesi atau al-Mihnahdan siswa juga masih kurang memahami strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar. Dari hasil pretest dan siklus I peningkatan yang ada sekitar 22,3 %
Siklus II
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kedua, mempersiapkan sarana pendukung yang dibutuhkan dikelas mempersiapkan instrumen untuk menilai proses dan hasil tindakan, Menyiapkan LKS sebagai tes dalam mengukur hasil tindakan.
Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian untuk siklus 2 ini dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 4 Desember 2015 di kelas IV MI Sabilil Muhtadin dengan 18 siswa. Dalam kegiatan pembelajaran ini peneliti bertindak sebagai guru, dan proses pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 yang telah direvisi kembali dari pengalaman siklus 1 sehingga diharapkan meminimalisir kesalahan yang sama pada siklus 1.
Pada proses pembelajaran di siklus 2 tidak terlalu menemukan kesulitan pada pemahaman siswa dan pada akhir pembelajaran siswa kembali diminta mengerjakan LKS dengan materi yang berbeda tetapi dengan strategi yang sama yaitu strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar. Dari kegiatan pembelajaran siklus 2 diperoleh nilai rata-rata peserta didik mencapai 6.5dengan persentase pada siklus 2 ini terdapat peningkatan yang lumayan baik dari presentase 61.1 % dari siklus 1 sebelumnya, maka disiklus 2 terdapat sekitar 83,3 % dari keseluruhan jumlah siswa yakni 15 anak yang sudah memahami strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar.
Refleksi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus pertama siswa kurang memahami pembelajaran menulis dalam proses pembelajaran sehingga pencapaian hasil keterampilan menulis kurang maksimal, keadaan ini berbeda ketika proses kegiatan pembelajaran pada siklus 2, siswa sudah memahami dengan baik pembelajaran menulis sehingga diperoleh hasil akhir yang menunjukkan peningkatan yang baik.
Diagram 1 : Peningkatan keterampilan menulis siswa
Pada diagram tersebutmenunjukkanpresentasepeningkatandarisebelummelakukantindakanhinggahasildarikegiatansiklus 1 dansiklus 2.

PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sebanyak dua siklus dan berdasarkan seluruh pembehasan serta analisa yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar.memiliki dampak positif terhadap peningkatan keterampilan menulis siswa dengan rata-rata dari sebelum melakukan tindakan mencapai 38,8% pada siklus pertama meningkat sebesar 61.1 % dan siklus kedua mencapai 83.3 %.
Saran
Dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru tidak terfokus dengan hanya menggunakan satu macam strategi yang monoton, tetapi harus kreatif dengan menyajikan strategi pembelajaran yang kreatif, dan variatif sehingga pembelajaran menjadi menarik dan tidak monoton selain itu strategi pembelajaran juga berdampak pada hasil belajar siswa.
Strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan keterampilan menulis mata pelajaran bahasa arab. Hal yang perlu diingat oleh guru dalam menerapkan strategi ini adalah persiapan yang matang, baik mulai perencanaan RPP, maupun LKS yang digunakan dalam pembelajaran. Jika strategi Al- Ta’bir Al- Kitaby Al- Mushawwar ini diterapkan dengan kondisi yang berbeda, maka perlu adanya penelitian lebih lanjut, karena penelitian ini dianggap sudah tuntas dengan menggunakan dua siklus, sehingga didalamnya tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan hendaknya apabila ada penlitian serupa diharapkan perbaikan dan penyempurnaan yang lebih baik lagi sehingga dapat memperoleh hasil yang berbeda dan jauh lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Hermawan Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung : PT Rosdakarya, 2011).
Mustofa Bisri, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa arab, (Malang : UIN Maliki Press, 2012).
Rosyidi Wahab, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang : UIN Maliki Press, 2011).
Siraj Taufik, Pembelajaran Bahasa Arab MI, (Surabaya : Penerbit PMN, 2011).