Seminar Pendidikan
“Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada materi bersuci dari
hadast dan najis Mata Pelajaran Fiqh kelas I MI At- Tauhid Kecamatan Sidoresmo
Surabaya melalui Metode Demonstrasi “
Dosen Pengampu :
Jauharoti Alfin, M.si
Oleh :
Rachmatul Amaliyah Eka Putri
5 A / D07213028
Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan
Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kata Pembelajaran berasal dari kata
“belajar” yang artinya adalah proses dari belajar itu sendiri. Pembelajaran
merupakan proses membelajarkan peserta didik demi mencapai tujuan yang
diinginkan. Pembelajaran pada saat ini telah mengalami banyak perkembangan dari
segi model, metode, dan strategi. Perkembangan dalam pembelajaran tersebut
dikarenakan untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran
sehingga pembelajaran yang baik itu adalah pembelajaran yang dapat mencapai
tujuan pembelajaran itu sendiri.
Fiqih bila ditinjau secara harfiah
artinya pintar, cerdas dan paham. Menurut pendapat T.M Hasbi Ash-Shidqy
menyetir pendapat pengikut Syafi’I, Fiqih adalah ilmu yang menerangkan segala
hukum agama yang berhubungan dengan pekerjaan para mukallaf yang dikeluarkan
dari dalil-dalil yang jelas.[1] Dari
pengertian tersebut maka pembelajaran Fiqih adalah jalan yang dilakukan secara
sadar, terarah dan terancang mengenai hukum-hukum Islam yang berhubungan dengan
perbuatan mukallaf baik bersifat ibadah maupun muamalah yang bertujuan agar
anak didik mengetahui, memahami serta melaksanakan ibadah sehari-hari. Dalam
pembelajaran Fiqih, tidak hanya terjadi proses interaksi antara guru dan anak
didik di dalam kelas. Namun pembelajaran dilakukan juga dengan berbagai
interaksi, baik di lingkungan kelas maupun musholla sebagai tempat
praktek-praktek yang menyangkut ibadah.
Sesuai dengan Permenag nomor 000912
Tahun 2013 Tentang Kurikulum madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa arab. Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan
salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama
menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam
dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta fikih muamalah yang menyangkut
pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan
minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual
beli dan pinjam meminjam. Secara substansial mata pelajaran Fikih memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan
dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT,
dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun
lingkungannya.
Selama ini Pembelajaran Fiqh yang
terdapat pada MI At-Tauhid Sidoresmo Surabaya di kelas I masih cenderung
menggunakan metode lama yakni metode ceramah. Hal ini dikarenakan metode ini
dirasa mudah untuk digunakan, padahal metode ini kurang memotivasi siswa kelas
I yang cenderung masih ingin bermain selain itu metode ini dirasa kurang
menarik sehingga tujuan yang diharapkan tidak diperoleh secara maksimal.
Masalah yang terdapat pada kelas I
di MI At-Tauhid pada pelajaran Fiqh Bab bersuci dari hadast dan najis ketika
proses pembelajaran berlangsung, adalah karena rata-rata siswa dinilai kurang
bisa membaca dan menulis sehingga menyulitkan guru dalam memahamkan siswa. Hal
ini terbukti dari secara keseluruhan 37 siswa, ketika disuruh membaca dan
menulis hampir 27 siswa tidak bisa membaca dan menulis. Selan itu metode guru
dalam pembelajaran yang masih terfokus menggunakan metode ceramah sehingga
siswa dan guru memiliki konsen yang berbeda, dan tujuan pembelajaran fiqh tidak
tercapai dan guru masih harus berkonsentrasi meningkatkan kemampuan menulis dan
membaca siswa.
Maka solusi yang digunakan oleh penulis
adalah dengan penggunaan metode Demontrasi pada siswa kelas I MI At-Tauhid dalm
pembelajaran Fiqh mengingat bahwa siswa kelas I pada semester pertama belum
bisa membaca dan menulis dengan harapan tercapainya materi pelajaran fiqh
dengan baik, sekaligus dapat menarik minat dan perhatian siswa selama
pembelajaran sehingga guru juga tidak perlu kerepotan selama pembelajaran untuk
menyampaikan materi kepada siswa dengan baik.
Metode Demonstrasi adalah metode
pembelajaran yang mendemonstrasikan pembelajaran secara nyata dan konkrit
kepada peserta didik dengan tujuan memudahkan peserta didik untuk memahami
materi pelajaran yang disampaikan. Pada siswa kelas I MI At-Tauhid ini rata
rata siswa belum bisa membaca dan menulis pada semester pertama oleh karena
itu, metode demonstrasi dianggap cocok karena siswa dapat melihat dengan jelas,
serta dapat menirukan apa yang disampaikan oleh guru yakni tentang bersuci dari
hadast dan najis(wudhu) sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
Untuk itu penelitian ini kami beri
judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada materi bersuci dari
hadast dan najis Mata Pelajaran Fiqh kelas I MI At- Tauhid Kecamatan Sidoresmo
Surabaya melalui Metode Demonstrasi “.
B.
Rumusan
Masalah
Maka dari latar belakang diatas penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah
tingkat keberhasilan pembelajaran Fiqh Materi Bersuci dari hadast dan najis
melalui metode Demontrasi pada kelas I MI At – Tauhid Sidoresmo Surabaya ?
Dari
rumusan masalh tersebut penulis berkeinginan adanya peningkatan terhadap siswa
kelas I MI At-Tauhid mata pelajaran Fiqh Materi Bersuci dari hadast dan najis
melalui metode Demontrasi
2.
Bagaimanakah
langkah-langkah pembelajaran Fiqh Materi Bersuci dari hadast dan najis melalui metode
Demontrasi pada kelas I MI At – Tauhid Sidoresmo Surabaya ?
Rumusan
ini bertujuan untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang penulis lakukan
secara rinci dan runtut dalam menerapkan metode demonstrasi selama proses pembelajaran
berlangsung.
C.
Tindakan
yang dipilih
1.
Mengidentifikasi
masalah pokok yang terdapat dikelas atau dalam proses pembelajaran berlangsung
2.
Mencari
dan memutuskan solusi yang sesuai dari masalah yang ditemukan
3.
Mengujicobakan
solusi yang diambil dalam masalah tersebut.
D.
Tujuan
Penelitian
1.
Untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pada siswa tentang mata pelajaran fiqh materi
bersuci dari hadst dan najis
2.
Untuk
mengetahui langkah langkah pembelajaran fiqh MI dengan menggunakan metode
demonstrasi.
E.
Lingkup
Penelitian
Penelitian ini ditujukan pada siswa dan siswi kelas I MI At-Tauhid yang
berada di Jl.Sidoresmo Dalam 2/37 Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
F.
Manfaat
penelitian
1.
Bagi
akademis
Penelitian
ini bermanfaat dalam mengembangkan ilmu pendidikan dan pengajaran, khususnya
pengimlikasian metode dan model dalam proses pembelajaran
2.
Secara
praktis
a.
Bagi
guru
Penelitian
bermanfaat sebagai salah satu alternatif atau contoh proses pembelajaran yang
baik pada materi lain yang relevan
b.
Bagi
siswa
Penelitian
ini bermanfaat bagi siswa sebagai motifasi dalam proses pembelajaran sehingga
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
c.
Bagi
sekolah
Penelitian ini
bermanfaat untuk meningkatkan kualias dan kuantitas hasil pembelajaran yang
baik.