Rabu, 14 Oktober 2015

Perkembangan Filsafat pada Abad Pertengahan



Perkembangan Filsafat pada Abad Pertengahan
Filsafat pada abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh datangnya ajaran agama kristen yang mendominasi pada hati, filsafat pada masa itu digunakan sebagai wadah untuk kristenisasi. Secara lebih global pada masa ini terbagi menjadi dua masa yakni :
a.       Masa Partistik
Pada masa ini, ada kritik pada agama kristen dan filsafat yunani sebelumnya ditolak karena mereka beranggapan bahwa sudah mempunyai sumber kebenaran yakni Tuhan, jadi tidak perlu mencari sumber kebenaran lain dengan berfilsafat.
b.      Masa Skolastik
Masa ini ditandai dengan
1)       majunya pola pikir masyarakat secara lebih luas
2)      Untuk memurnikan ajaran kristen didirikannya sekolah sekolah agama serta berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan kebudayaan dengan adanya pengaruh dari tokoh tokoh filsafat lain seperti Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, dll yang memang punya andil yang cukup besar pada pengembangan ilmu pengetahuan.
Beberapa pandangan tokoh filsafat pada abad pertengahan :
1.      Plotinus disebut juga dengan Neo Platonisme (204-270) salah satu pemikirannya mengenai alam semesta adalah pembentukan alam semesta melalui konsep emanasinya. Emanasi adalah pancaran, penciptaan manusia langsung oleh tuhannya dan membentuk roh roh atau jiwa tanpa mengurangi eksistensinya sendiri. Filsafat plotinus hanya berbicara mengenai tuhan.

Rounded Rectangle: Tuhan terdiri dari 3 bagian :
The One esa dalam tidak terbatas
The Mind idea yang terbentuk pada zaman eksistensi atau azali
The Soul  penggerak dari segala penggerak 
Analogi Tuhan menurut Plotinus


 









Plotinus menjelaskan bahwa tuhan menciptakan manusia melalui pancarannya tanpa mengurangi eksistensi atau dzat atau kebesaran tuhan itu sendiri dan hal ini berbeda dengan manusia atau dzat lainnya contoh sederhananya misalnya budi mempunyai sepotong roti kemudian budi memberikannya kepada ani maka jumlah atau sisa roti yang dimiliki oleh budi akan berkurang. Dan jelas hal ini berbeda dengan eksistensi tuhan dalam menciptakan manusia. Pemikiran plotinus ini banyak dipengaruhi oleh ajaran agama kristen.
Pada analogi diatas menjelaskan bahwa idea atau pemikiran manusia diciptakan bahkan sebelum manusia itu dilahirkan, menurut plato idea itu Cuma 1 dan merupakan satu kesatuan dengan ruh atau jiwa, jadi idea berada dialam sadar manusia tanpa disadari.
2.      Augustinus menolak adanya skeptisisme atau keraguan. Menurut augustinus kebenaran itu ada, jika tidak ada tidak mungkin dibahas dan jika kebenaran itu relatif (pemikiran kaum shopies) maka pasti akan ada juga kebenaran yang absolut (Tuhan), jadi menurutnya keraguan itu tidak perlu karena kebenaran itu pasti ada.
3.      Thomas Aquinas membuktikan iman kristen dengan penuh dapat dibenarkan dengan pemikiran logis. 5 konsep menurut thomas dalam membuktikan tuhan :
a.       Penggerak, menurutnya jika segala sesuatu yang kecil saja mempunyai penggerak yang menggerakkannya maka pasti alam semesta yang lebih luas ini ada pula yang menggerakannya.
b.      Sebab dari segala sebab, segala sesuatu pasti terjadi karena ada sebab dibelakangnya dan sebab sebenarnya yang ada pastilah sebab yang lebih besar yakni penggerak dari segala penggerak
c.       Kemungkinan dan keharusan, tuhan itu merupakan sebuah kemungkinan dan keharusan, karena jika tuhan tidak ada maka banyak ketidakmungkinan yang terjadi juga.
d.      Struktur
e.       Keteraturan, tidak mungkin sesuatu yang berjalan teratur tanpa ada yang mengatur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar