Perkembangan Filsafat pada Abad Pertengahan
Filsafat pada abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh datangnya
ajaran agama kristen yang mendominasi pada hati, filsafat pada masa itu
digunakan sebagai wadah untuk kristenisasi. Secara lebih global pada masa ini
terbagi menjadi dua masa yakni :
a.
Masa
Partistik
Pada masa ini, ada kritik pada agama kristen dan filsafat yunani
sebelumnya ditolak karena mereka beranggapan bahwa sudah mempunyai sumber
kebenaran yakni Tuhan, jadi tidak perlu mencari sumber kebenaran lain dengan
berfilsafat.
b.
Masa
Skolastik
Masa ini ditandai dengan
1)
majunya pola pikir masyarakat secara lebih
luas
2)
Untuk
memurnikan ajaran kristen didirikannya sekolah sekolah agama serta
berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan kebudayaan dengan adanya pengaruh dari tokoh
tokoh filsafat lain seperti Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, dll yang memang
punya andil yang cukup besar pada pengembangan ilmu pengetahuan.
Beberapa pandangan tokoh filsafat pada abad pertengahan :
1.
Plotinus disebut juga dengan Neo Platonisme (204-270) salah satu
pemikirannya mengenai alam semesta adalah pembentukan alam semesta melalui
konsep emanasinya. Emanasi adalah pancaran, penciptaan manusia langsung oleh
tuhannya dan membentuk roh roh atau jiwa tanpa mengurangi eksistensinya sendiri.
Filsafat plotinus hanya berbicara mengenai tuhan.
Analogi
Tuhan menurut Plotinus
Plotinus menjelaskan
bahwa tuhan menciptakan manusia melalui pancarannya tanpa mengurangi eksistensi
atau dzat atau kebesaran tuhan itu sendiri dan hal ini berbeda dengan manusia
atau dzat lainnya contoh sederhananya misalnya budi mempunyai sepotong roti
kemudian budi memberikannya kepada ani maka jumlah atau sisa roti yang dimiliki
oleh budi akan berkurang. Dan jelas hal ini berbeda dengan eksistensi tuhan
dalam menciptakan manusia. Pemikiran plotinus ini banyak dipengaruhi oleh
ajaran agama kristen.
Pada analogi
diatas menjelaskan bahwa idea atau pemikiran manusia diciptakan bahkan sebelum
manusia itu dilahirkan, menurut plato idea itu Cuma 1 dan merupakan satu
kesatuan dengan ruh atau jiwa, jadi idea berada dialam sadar manusia tanpa
disadari.
2.
Augustinus menolak adanya skeptisisme atau keraguan. Menurut augustinus
kebenaran itu ada, jika tidak ada tidak mungkin dibahas dan jika kebenaran itu
relatif (pemikiran kaum shopies) maka pasti akan ada juga kebenaran yang
absolut (Tuhan), jadi menurutnya keraguan itu tidak perlu karena kebenaran itu
pasti ada.
3.
Thomas
Aquinas membuktikan iman kristen dengan
penuh dapat dibenarkan dengan pemikiran logis. 5 konsep menurut thomas dalam
membuktikan tuhan :
a.
Penggerak,
menurutnya jika segala sesuatu yang kecil saja mempunyai penggerak yang
menggerakkannya maka pasti alam semesta yang lebih luas ini ada pula yang
menggerakannya.
b.
Sebab
dari segala sebab, segala sesuatu pasti terjadi karena ada sebab dibelakangnya
dan sebab sebenarnya yang ada pastilah sebab yang lebih besar yakni penggerak
dari segala penggerak
c.
Kemungkinan
dan keharusan, tuhan itu merupakan sebuah kemungkinan dan keharusan, karena
jika tuhan tidak ada maka banyak ketidakmungkinan yang terjadi juga.
d.
Struktur
e.
Keteraturan,
tidak mungkin sesuatu yang berjalan teratur tanpa ada yang mengatur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar