Sinau Bareng: RPP Qurdis kelas III materi hadis sholat berjamaah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI IBNU HUSAIN

Kelas / Semester : III / Genap

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Mata pelajaran : Al- Qur’an hadist

A. Standart Kompetensi

3. Membaca Hadis tentang salat berjama’ah

B. Kompetensi Dasar

3.1 Menghafalkan hadist tentang salat berjama’ah

C. Indikator

1. Mengartikan makna hadist tentang sholat berjamaah

2. Menghafalkan hadist tentang sholat jamaah

3. Menjelaskan kandungan hadis tentang sholat berjamah

4. Menjelaskan pengertian sholat berjamaah

D. Tujuan

1. Siswa mampu mengartikan makna hadist tentang sholat berjamaah

2. Siswa mampu Menghafalkan hadist tentang sholat jamaah

3. Siswa mampu menjelaskan kandungan hadis tentang sholat berjamaah

4. Siswa mampu menjelaskan pengertian sholat berjamaah

E. Metode dan strategi

Metode : tanya jawab, ceramah

Strategi : bermain index card match

F. Alat / media dan bahan ajar

Buku Qurdist kelas 3, buku pegangan guru, buku relevan lainnya, spidol, karton, dll

G. Langkah – langkah pembelajaran

Nama kegiatan	Langkah langkah	Alokasi waktu
Pendahuluan	1. Guru memasuki kelas dengan salam 2. Salah satu siswa memimpin doa 3. Guru mengabsen kehadiran siswa 4. Guru memberikan apersepsi · Guru menunjukkan sebuah gambar pada siswa · Guru bertanya kepada siswa : · Gambar apa ini ? · Siapa yang pernah melakukan sholat berjamaah ? · Siapa yang sebenarnya memerintahkan kita untuk sholat berjamaah ? 5. Guru memberikan tujuan pembelajaran 6. Guru memulai pembelajaran
Kegiatan Inti	Eksplosrasi 1. Guru memberikan ulasan materi tentang sholat berjamaah 2. Siswa mengikuti guru membaca hadist secara berulang – ulang 3. Guru menyimak siswa menghafalkan hadist secara berkelompok 4. Guru menjelaskan kandungan dalam hadis tentang sholat berjamaah 5. Siswa mencatat dibuku tulis Elaborasi 6. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok besar 7. Siswa diberi waktu untuk membaca buku paket tentang makna hadis sholat berjamaah 8. Guru mengajak siswa bermain index card match dengan tujuan menghafal hadist serta maknanya 9. Setiap kelompok harus menjawab makna kata yang cocok Konfirmasi 10. Siswa kembali diminta membaca hadist tentang sholat berjamaah 11. Guru menjelaskan makna perawi hadist
Penutup	1. Guru memberikan feed back dengan tanya jawab kepada siswa 2. Siswa diminta untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini 3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa 4. Salah satu siswa memimpin doa 5. Guru menutup kelas dengan salam

H. Penilaian

Kisi kisi penilaian

NO	INDIKATOR	TEKNIK	BENTUK	INSTRUMEN
1	Mengartikan hadist tentang sholat berjamaah	Tes	Tes tulis uraian	Butir soal uraian
2	Menghafalkan hadist tentang sholat jamaah beserta artinya	Non tes	Performance	Rubrik penilaian
3	Menjelaskan kandungan hadis tentang sholat berjamaah	Tes	Tes tulis uraian	Butir soal uraian
4	Menjelaskan pengertian sholat berjamaah	Tes	Tes tulis uraian	Butir soal uraian

Penskoran

Indikator	Bentuk	Jumlah soal	Bobot soal
Mengartikan hadist tentang sholat berjamaah	Tes tulis uraian	1-10	10
Menjelaskan kandungan hadis tentang sholat berjamaah	Tes tulis uraian	1-5	10
Menyebutkan syarat menjadi imam	Tes tulis uraian	6-10	10

Nilai soal uraian

X 20 =

Skor yang Diperoleh

X 10 =

Skor Maksimal

Rubrik mengahafal hadist

No	Nama Siswa	Kriteria
		Kelancaran				Pelafalan				Performance
		1	2	3	4	1	2	3	4	1	2	3	4
1.
2
2.

NO	Kriteria	Sangat baik 4	Baik 3	Cukup 2	Kurang 1
1	Kelancaran	Jika semua bacaan sangat lancar	Jika terdapat 1-2 bacaan yang tidak lancar	Jika terdapat lebih dari 2 bacaan yang tidak lancar	Jika semua bacaan tidak lamcar
2	Pelafalan	Jika semua pelafalan benar	Jika terdapat 1-2 pelafalan yang kurang benar	Jika terdapat lebih dari 2 pelafalan yang kurang benar	Jika semua pelafalan kurang benar
3	Mengartikan	Jika semua kalimat yang diterjemahkan benar	Jika terdapat 1-2 kalimat yang diterjemahkan kurang benar	Jika terdapat lebih dari 2 kalimat yang diterjemahkan kurang benar	Jika semua kalimat yang diterjemahkan kurang benar

Mengetahui

Guru Qurdist kelas III

Rachmatul Amaliyah EP

Materi

a. Hadist tentang sholat berjamaah

Artinya:
Dari Ibnu Umar, telah bersabda Rasulullah saw. “shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Muslim no. 1038)

b. Kandungan hadist tentang sholat berjamaah

Ketahuilah, hukum melaksanakan shalat berjamaah adalah sunnah Muakad. Artinya, ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dan kedudukannya mendekati wajib.Rasulullah saw, pernah bersabda mengenai pentingnya shalat berjamaah. Dikatakan bahwa seorang muslim yang mendengar seruan adzan, tetapi tidak segera ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah maka rumahnya akan dibakar Rosulullah saw. Dengan demikian orang yang tidak ada udzur, lebih baik melaksanakan shalat berjamaah dimasjid. Arti kata jamaah sendiri menurut bahasa berarti kelompok. Menurut istilah, shalat jamaah adalah shalat yang dilakukan lebih dari satu orang dengan salah satu menjadi imam dan yang lain sebagai makmum. Jadi, shalat berjamaah boleh dilakukan dengan dua orang. Sholat berjama’ah dapat dilakukan dimasjid, musalla, dirumah, di rumah, di sekolah, di tempat manapun yang memenuhi syarat. Untuk memilih imam shalat berjamaah, rasulullah menjelaskan dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh imam ahmad dan imam muslim dari sahabat Uqbah bin Amr bahwa yang berhak dipilih menjadi imam adalah :

· Orang yang baik qira’ahnya

· Orang yang alim dalam agamanya.

· Orang yang lebih dulu hijrahnya.

· Orang yang lebih tua umurnya.

Rasulullah saw. Mengerjakan kepada kita bahwa shalat berjamaah mempunyai kedudukan yang lebih utama dibandingkan dengan shalat secara munfarid (sendirian). Keutamaan melaksanakan shalat berjamaah adalah sebagai berikut :

· Shalat berjamaah memiliki kelebihan dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.

· Shalat berjamaah dapat menambah saling kenal antara satu dan yang lain.

· Orang-orang yang tidak mengerti tentang shalat dapat belajar kepada orang yang alim.

· Terwujudnya rasa cinta dan saling menolong diantara sesama muslim, pahalanya dilipat gandakan, serta kedudukannya bertambah dekat dengan Allah SWT. Manusia diciptakan oleh Allah swt. Semata-mata untuk beribadah kepada-Nya. Allah swt. Memerintahkan shalat, yaitu dalam rangka selalu mendekatkan diri menyembah kepada Allah swt. Setiap hamba yang taat kepada Allah swt harus selalu rajin melaksanakan shalat lima waktu.